AHMAD BIN HANBAL YANG TERZALIMI
Sejarah hitam duet para ulama su’u dan penguasa zalim nan tiran untuk meruntuhkan sunnah dan menghusung panji bid’ah, takkan pernah berkekalan.
Meski tiga dekade penguasa tiran-sejak Al-Makmum, Al-Mutawakkil dan Al-Mu’tshim-Ahmad bin Hambal mendapatkan perlakuan yang tidak manusiawi, dipenjara, diborgol, dipecut beratus kali hingga pingsan, toh akhirnya bendera bid’ah runtuh dan bendera Ahlus Sunnah berkibar kembali.
Meski Ahmad bin Hambal tidak melawan penguasa tiran dengan memprovokasi massa untuk memberontak-padahal ia mampu untuk melakukannya- namun ia punya doa yang dinaikkan ke langit, doa dari orang-orang yang terzalimi kan menembus pintu-pintu langit dan akan didengar Allah Rabbul Alamin.
Selang dua tahun lebih di masa Al Mu’tashim dan lima tahun di masa Al-Watsiq, Allah mengijabah doanya, para ulama suu’yang dahulu bersumpah dan berfatwa menghalalkan darahnya, semacam Ibnu Abi Duad dan konco-konconya Allah hukum satu persatu dan mati dalam keadaan menggenaskan.
Masjid Ahmad Bin Hambal (MIAH) adalah perjuangan mengibarkan agama Allah yang dihalangi oleh oknum -oknum zalim-meski tertahan pembangunannya dibekukan izinnya, namun Allah tidak akan pernah lalai dan tidur dari kezaliman orang-orang yang menghalangi pembangunan rumahNya, menghalangi orang untuk mengangkat syiar azan Nya, dan menghalangi orang untuk ruku dan sujud di bumiNya.
“Ya Allah , kami tidak punya kekuatan apa-apa, kami lemah dan naif di hadapan kebesaranMu, tapi kami punya tangan-tangan yang ditengadahkan padaMu, berharap pertolonganMu, turunkan rahmatMu, tolong agamaMu, dan berilah petunjuk orang-orang yang menghalangi agamaMu sebelum kematian datang padanya, atau Hancurkanlah mereka dengan hikmah dan keadilanMu.”
وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّن مَّنَعَ مَسَاجِدَ اللَّهِ أَن يُذْكَرَ فِيهَا اسْمُهُ وَسَعَىٰ فِي خَرَابِهَا
“Adakah yang lebih zalim dari orang yang mencegah manusia untuk menyebut nama-nama Allah di masjid-masjidNya bahkan berusaha untuk merobohkannya. Qs: Al-Baqarah :114.
Batam, 1 Muharram 1444/30 Juli 2022
Abu Fairuz My