Mekkah, Lensa Islam - Karena keterbatasan waktu, pemerintah memutuskan untuk tidak menerima 10 ribu kuota tambahan yang diberikan oleh Arab Saudi. Keputusan ini dihargai oleh anggota Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Kepulauan Bangka Belitung Zuhri M. Syazali.
Zuhri, panggilan akrabnya, mengaku sudah mendengar informasi terkait 10 ribu tambahan kuota haji. Apalagi hal itu juga sempat menjadi isu publik di Indonesia.
“Kami bisa menghargai keputusan pemerintah. Semua sudah terjadi ini sebagai catatan saja ke depan,” ujar Zuhri M. Syazali saat berkunjung ke Daker Makkah di Syisah, Minggu (3/7/2022).
Tim DPD beranggotakan tujuh orang, yaitu: Evi Apita Maya (ketua rombongan); Misharti (perwakilan Riau); Sum Indra (Jambi); Jihan Nurlela (Lampung); Zuhri M. Syazali (Bangka Belitung); Habib Zakaria Bahasvim (Kalsel); dan Iskandar Muda Baharudin Lopa (Sulbar).
Kehadiran mereka di Makkah dalam rangka melakukan proses pengawasan pelaksanaan haji 2022. Beberapa isu seputar haji mereka gali selama kunjungan ke Arab Saudi.
“Terimakasih kami sudah diterima Daker Mekkah. Tadi banyak pertanyaan oleh Komite III, semua sudah dijawab dan direspon dengan baik,” kata Evi Apita Maya, Ketua Rombongan Anggota Komite III usai menggelar pertemuan dengan Kepala Daker Mekkah Muhammad Khanif.
“Kami juga akan melihat langsung ke lapangan,” sambung anggota DPD perwakilan Nusa Tenggara Barat ini.
Informasi awal yang mereka dapatkan, kata Evi, jemaah haji Indonesia mengaku puas dengan layanan yang diberikan. Katering haji tiga kali sehari, layanan bus sholawat 24 jam; hingga hotel yang bagus menjadi catatan penting pelaksanaan haji kali ini lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.