Mereka mengaku telah menutup tujuh lembaga dan menyita sejumlah properti dalam serangan malam itu.
Pasukan Israel juga menempeli pintu kantor itu dengan “alasan keamanan.”
“Ada aktivitas di tempat ini yang membahayakan keamanan daerah, aparat keamanan dan ketertiban umum,” demikian menurut pernyataan resmi Israel yang dilihat AFP.
Salah satu direktur kelompok HAM yang kantornya turut digerebek, Al-Haq, Shawan Jabarin, mengonfirmasi pasukan Israel menyerbu kantornya.
“[Pasukan Israel] meledakkan pintu, masuk ke dalam dan membongkar dokumen-dokumen itu,” kata Jabarin kepada The Associated Press.
Ia mengatakan, staf masih memeriksa apakah ada dokumen yang disita atau tidak. Staf itu merobek peringatan yang menempel di pintu kantornya.
Pada Oktober lalu, Israel memasukkan Al Haq sebagai kelompok teroris karena berkaitan dengan Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina (FPLP).
Namun, Israel tak merilis bukti bahwa Al Haq berkaitan dengan FPLP. Selain Al-Haq, pasukan Israel juga menggerebek kantor organisasi Komite Kerja Persatuan Kesehatan.
Tindakan intimidasi Israel ke kelompok HAM tak berhenti sampai penggerebekan. Pada Kamis pagi, gas air mata terlontar di sekitar kantor Al-Haq.
Pasukan Israel mengklaim serangan itu merupakan respons usai sejumlah orang melempar batu dan molotov saat penggerebekan.
Menanggapi penggerebekan itu, salah satu pihak berwenang Palestina, Hussein al Sheikh, mengatakan serangan tersebut sebagai cara membungkam keadilan dan kebenaran.
Penyerangan itu terjadi usai Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz, mengumumkan bahwa penetapan status teroris tiga kelompok sudah disahkan menjadi undang-undang.
Sumber : CNNIndonesia.com