Aljazair berhasil mempertemukan 14 faksi Palestina yang saling berseteru sejak 15 tahun terakhir termasuk organisasi Hamas dan Fatah. Pertemuan yang diinisiasi oleh Aljazair tersebut menyetujui kesepakatan rekonsiliasi yang bertujuan untuk menyelesaikan perselisihan 15 tahun di antara mereka.
Kesepakatan tersebut ditandatangani oleh pemimpin senior Fatah Azzam al-Ahmad. Pemimpin senior Hamas Ismail Haniya dan Sekretaris Jenderal Front Pembebasan Rakyat Palestina, Talal Naji.
“Ini adalah momen bersejarah, di mana kita melihat persamaan tentang Yerusalem,” kata Ismail Haniya dalam sambutannya dan berterima kasih kepada Presiden Aljazair Abdulmajeed Tabboune atas upaya negaranya dalam menginisiasi pertemuan ini, seperti dilansir dari Al Jazeera, Sabtu, (15/10/2022).
Sementara itu, Azzam al-Ahmad mengatakan: “Kami bangga berdiri pada saat ini, di bawah naungan Presiden Abdulmajeed Tabboune, untuk menandatangani kesepakatan ini dan menyingkirkan perpecahan politik dan kanker yang telah merasuki tubuh Palestina.
“Sebagai Fatah, kami berjanji untuk menjadi yang pertama melaksanakan kesepakatan ini,” tambahnya.
Tokoh senior perjuangan Palestina lainnya juga diundang untuk menandatangani kesepakatan tersebut, di antaranya : Ahmed Majdalani, anggota senior Organisasi Pembebasan Palestina (PLO); Mustafa Barghouti, sekretaris jenderal Inisiatif Nasional Palestina; dan Bassam al-Salhi, sekretaris jenderal Partai Rakyat Palestina.
Kesepakatan itu ditandatangani setelah para pemimpin 14 faksi, termasuk gerakan Fatah pimpinan Presiden Mahmoud Abbas dan Hamas, kelompok yang menguasai Jalur Gaza sepakat untuk mendukung pertemuan tersebut.
Di antara isi kesepakatan tersebut yakni: mencakup klausul tentang pengembangan struktur Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), membentuk dewan nasional yang melibatkan seluruh faksi, mengadakan pemilihan legislatif dan presiden dan mengakui PLO yang dipimpin oleh Mahmoud Abbas, sebagai otoritas Palestina untuk dunia internasional.
“Kami memiliki harapan yang sangat tinggi kali ini, terutama karena serangan Israel terbaru terhadap rakyat kami,” kata Qassem, juru bicara Hamas.
Di wilayah Palestina yang diduduki, orang-orang yang mengikuti perkembangan pertemuan di Aljazair memiliki sedikit optimisme bahwa kesepakatan itu akan membawa perubahan untuk masa depan Palestina.
Sumber : Al Jazeera | Redaktur : Hermanto Deli