Lensaislam.com : Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Alsaud mengatakan bahwa Kerajaan berusaha untuk mendukung stabilitas pasar minyak global. Hal itu diungkapkan Raja Salman menyusul kritikan dari Presiden AS Joe Biden yang menolak keputusan Arab Saudi memangkas produksi minyaknya.
“Negara kami bekerja keras dalam strategi energinya untuk mendukung stabilitas dan keseimbangan pasar minyak global. Karena minyak bumi merupakan elemen penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi global,” kata Raja Salman, seperti dilansir dari Al Arabiya, Senin, (17/10/2022).
Anggota OPEC+ juga mengeluarkan pernyataan mendukung pernyataan Raja Salman. Hal itu membantah tuduhan Gedung Putih yang menyebut Arab Saudi memaksa anggota OPEC+ untuk mendukung keputusan memangkas produksi minyak.
Menteri Energi Uni Emirat Arab Suhail al-Mazrouei mengatakan di Twitter: “Saya ingin mengklarifikasi bahwa keputusan OPEC+ terbaru, yang disetujui dengan suara bulat, adalah keputusan teknis murni, tanpa niat politik apa pun.”
Sementara itu, Pemerintah Irak juga menerbitkan sebuah pernyataan yang mengatakan: “Ada konsensus lengkap di antara negara-negara OPEC+ bahwa pendekatan terbaik dalam menangani kondisi pasar minyak selama periode ketidakpastian dan ketidakjelasan saat ini (resesi) adalah pendekatan pre-emptive yang mendukung stabilitas pasar dan memberikan bimbingan yang diperlukan untuk masa depan.”
Kuwait juga menyambut baik keputusan tersebut dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan kantor berita negara KUNA.
Di samping itu, Oman dan Bahrain juga mengeluarkan pernyataan bahwa OPEC+ telah dengan suara bulat menyetujui pemangkasan produksi minyak tersebut. Aljazair menyebut keputusan itu "bersejarah" dan menyatakan dukungan terhadap keputusan Raja Salman. (DH/MTD)
Sumber : Al Arabiya | Redaktur : Hermanto Deli