Baru-baru ini ramai pemberitaan di media tanah air tentang perayaan Halloween di Riyadh, Arab Saudi. Benarkah para pemuda Saudi yang tampil dengan kostum menakutkan itu sedang berniat merayakan mengikuti kebiasaan kafir di negeri Barat?
Pemerhati kabar Arab Saudi yang juga merupakan mahasiswa program doktor Universitas Islam Madinah, Ustadz Musa Yazid At-Tamimiy menyampaikan acara itu bukan Halloween melainkan Riyadh Season.
Baga juga :
- (Video) Penjelasan WNI di Arab Saudi, Ahmad Luqman Hakim di TV One Tentang Hoax Halloween di Arab Saudi
- PBNU Anulir Rilis LDNU soal Wahabi: Tak Ada Persetujuan Rais Aam-Ketum
- 5 Jurusan Terbaik di Universitas Islam Madinah, Nomor 3 Harus Hafal 30 Juz Al-Quran
"Riyadh season merupakan bisnis hiburan baru di Riyadh, Arab Saudi yang mempunyai tema yang berganti-ganti setiap pekannya, salah satunya penampilan kostum horor," kata ustadz Musa saat dihubungi via pesan WhatsApp di Madinah, Selasa (1/11).
Ustadz Musa menjelaskan kabar tentang perayaan Halloween di negara Saudi sebagaimana diberitakan media-media tanah air adalah hoax.
"Hoax kalau itu disebut sebagai perayaan Halloween, yang benar itu acara Riyadh Season, salah satu acara Hiburan di Riyadh," kata Ustadz Musa.
Lebih lanjut Ustadz Musa juga menyampaikan Riyadh season bukan dalam rangka mendukung acara Halloween.
"Bukan sama sekali juga bentuk dukungan untuk acara (Riyadh season) tersebut, justru kita sangat mengingkari," tegasnya.
Hal ini sejalan dengan pemberitaan salah satu web terpercaya untuk timur tengah saudinesia.com yang mengatakan Riyadh season adalah bisnis hiburan baru yang bertujuan melakukan perputaran uang di negara Saudi Arabia.
Dengan jumlah uang publik mencapai 672 billion dollar, salah satu yang terbesar dan paling transparan, uang itu perlu diputar atau invest, salah satunya lewat industri hiburan.
Kontributor : M. Chafid