Lensaislam.com : Presiden Mahmoud Abbas menyatakan bahwa langkah pertama menuju perdamaian dan stabilitas adalah pengakuan hak-hak rakyat Palestina yang tidak dapat dicabut. Hal itu diungkapkan Mahmoud Abbas saat berbicara pada peringatan 34 tahun deklarasi kemerdekaan Palestina, Selasa, 15 November 2022 di Palestina.
“Pengakuan hak-hak yang tidak dapat dicabut dari rakyat Palestina, seperti yang diabadikan dalam resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa, terutama hak untuk menentukan nasib sendiri dan pendirian negara Palestina yang merdeka, dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya, menandai langkah pertama menuju perdamaian dan stabilitas,” ungkap Mahmoud Abbas, seperti dilansir dari Kantor Berita Palestina Al-Wafa, Rabu, 16 November 2022.
Mahmoud Abbas menggambarkan deklarasi kemerdekaan yang diproklamirkan oleh mendiang Presiden Yasser Arafat di hadapan Dewan Nasional Palestina pada tanggal 15 November 1988 sebagai titik penting dalam sejarah konflik Palestina karena telah membuka jalan bagi fase perjuangan baru berdasarkan penerimaan resolusi PBB dan masuknya Palestina ke dalam forum internasional sebagai mitra penting dalam membangun komunikasi dengan komunitas internasional.
Fase ini, menurutnya, dilengkapi dengan perjuangan diplomatik dan hukum yang dijalankan oleh kepemimpinan Palestina di arena internasional serta pembangunan institusi demokratis negara meskipun pada saat yang sama, semua skema yang dirancang untuk melenyapkan pertanyaan tentang Palestina.
“Kami telah mendapatkan pengakuan dari 140 negara dan Negara Palestina telah menyetujui sejumlah organisasi dan lembaga internasional, yang memungkinkan transformasi deklarasi kemerdekaan menjadi negara yang ada dan (diakui secara internasional), yang keberadaannya tidak dapat disangkal atau diabaikan,” tambah Mahmoud Abbas.
Mahmoud Abbas menekankan bahwa rakyat Palestina yang telah terlibat dalam perjuangan panjang sejak Deklarasi Balfour yang terkenal tidak akan melepaskan hak-hak nasional mereka atau prinsip-prinsip dasarnya untuk memulihkan hak-hak mereka yang sah dan untuk mendirikan Negara merdeka mereka di tanah mereka sendiri, dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya.
Sumber : Al Wafa.ps | Redaktur : Hermanto Deli