Lensaislam.com : Perdana Menteri Inggris yang baru, Rishi Sunak menegaskan tidak memiliki rencana untuk memindahkan kedutaan Inggris di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Pernyataannya tersebut sekaligus menolak rencana PM sebelumnya yang ingin memindahkan kedutaan ke Yerusalem.
"Tidak ada rencana untuk memindahkan kedutaan Inggris di Israel dari Tel Aviv," kata juru bicara pemerintah Inggris, seperti dilansir dari Al Araby.co.uk, Kamis, (03/11/2022).
Duta besar Palestina untuk Inggris, Husam Zomlot menyambut baik keputusan PM baru Inggris tersebut. Husam Zomlot mendesak pemerintah Inggris untuk "memainkan peran aktif", termasuk dengan mengakui Palestina sebagai negara dan memberi sanksi kepada perusahaan yang beroperasi dan mengambil untung dari permukiman ilegal yang terletak di wilayah pendudukan.
"Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Inggris, partai oposisi, pemimpin agama, aktivis dan anggota masyarakat yang upayanya telah membantu menjaga Inggris agar sejalan dengan hukum internasional tentang masalah ini," ungkap Husam Zomlot.
Liz Truss, pendahulu Sunak sebagai perdana menteri dan pemimpin Partai Konservatif, mengatakan pada September lalu bahwa dia sedang meninjau lokasi kedutaan Inggris untuk Israel dan mengatakan akan segera memindahkannya ke Yerusalem. Namun Liz Truss hanya menjabat sebagai PM tidak lebih kurang dari 30 hari.
Pernyataan Liz Truss kemudian mendapat banyak kritikan, termasuk dari Vincent Nichols, kardinal Katolik paling senior di Inggris. "Memindahkan kedutaan ke Yerusalem akan sangat merusak kemungkinan perdamaian abadi di kawasan itu dan reputasi internasional Inggris," ungkapnya. (DH/MTD)
Sumber : Al Araby.co.uk | Redaktur : Hermanto Deli