Lensaislam.com : Presiden Rusia Vladimir Putin menyerukan hubungan yang lebih kuat dengan Liga Arab dan negara-negara anggotanya. Dia mengusulkan kerja sama yang lebih erat dalam menjaga keamanan regional dan dalam menyelesaikan sejumlah konflik yang sedang berlangsung dari Libya hingga Yaman.
Berbicara kepada anggota Liga Arab menjelang konferensi tingkat tinggi (KTT) ke-31 badan tersebut di Aljazair pada Selasa (1/11/2022), Putin mengatakan, "Pembentukan sistem multipolar hubungan internasional mendapatkan momentum."
Putin menambahkan, “Negara-negara Timur Tengah dan Afrika Utara, dengan populasi gabungan hampir setengah miliar, akan memainkan peran yang semakin signifikan dalam proses ini."
“Rusia siap untuk terus meningkatkan sepenuhnya hubungan dengan Liga Arab dan semua anggotanya, terutama dalam memperkuat keamanan regional dan global,” lanjut presiden Rusia.
“Kami percaya masalah militer dan politik yang dihadapi Timur Tengah dan Afrika Utara, termasuk krisis Suriah dan Libya serta konflik Yaman dan Israel-Palestina, harus diselesaikan berdasarkan hukum internasional yang diakui secara universal, dengan menghormati sepenuhnya kedaulatan dan integritas teritorial negara-negara,” ujar Putin.
KTT Liga Arab dimulai pada Selasa, dengan pejabat dari semua 22 anggota badan yang hadir selain Suriah, yang telah diskors dari organisasi sejak perang saudara dimulai pada tahun 2011. Meski demikian, ada beberapa diskusi tentang mengizinkan Suriah untuk menghadiri pertemuan tersebut.
Di Aljazair, menteri luar negeri Suriah sendiri dilaporkan menyarankan masalah itu diselesaikan nanti demi persatuan Arab mengingat tantangan yang ditimbulkan oleh kondisi regional dan internasional saat ini, menurut Menteri Luar Negeri Aljazair Ramtane Lamamra.
Organisasi regional terpaksa menunda KTT Liga Arab beberapa kali karena pandemi Covid-19, termasuk pada 2020, 2021 dan sekali lagi awal tahun ini. Acara dua hari itu adalah pertemuan puncak Liga Arab pertama sejak beberapa anggota menandatangani kesepakatan normalisasi dengan Israel, langkah yang telah memicu kecaman dari anggota lain yaitu Palestina.
Palestina mengecam setiap peningkatan hubungan diplomatik dengan Israel sebagai pengkhianatan terhadap tujuan mereka. Aljazair, tuan rumah KTT tahun ini, tetap menjadi pendukung vokal Palestina. Di antara isu-isu lain, Liga Arab diharapkan membahas konflik Israel-Palestina, krisis yang sedang berlangsung di Libya, Yaman dan Suriah, ketahanan pangan dan energi regional, reformasi liga itu sendiri, serta konflik di Ukraina dan akibatnya.
Sumber : Sindonews.com