Hanya tiga hari sebelum kick-off Piala Dunia 2022, tuan rumah Qatar menekan FIFA untuk melakukan perubahan total pada kebijakan soal minuman beralkohol di turnamen akbar empat tahunan ini. Qatar mendesak FIFA untuk berhenti menjual minuman beralkohol di delapan stadion tuan rumah pertandingan.
Kemungkinan para penonton akan diberi tahu bahwa mereka tidak dapat membeli minuman beralkohol di pertandingan apa pun satu hari sebelum kick off. Ini menjadi kebijakan yang sulit dibuat FIFA. Hal ini lantaran produsen bir, Budweiser menjadi salah satu sponsor utama FIFA.
Jika Budweiser tidak diizinkan untuk menjual produknya atau terlihat di pertandingan, maka badan sepak bola dunia itu akan melanggar kontrak bernilai jutaan dolar.
Saat ini, satu-satunya tempat yang pasti bir akan tersedia untuk semua penggemar sepak bola adalah di taman suporter di Doha.
Tekanan yang cukup besar telah diberikan kepada FIFA oleh penyelenggara Qatar 2022 tentang ketersediaan bir di stadion. Dapat dipahami bahwa ini datang atas desakan keluarga kerajaan Al Thani Qatar. Keluarga kerajaan Al Thani mendominasi banyak institusi paling penting di negara itu, termasuk badan yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan Piala Dunia.
Intervensi yang terlambat datang ini jelas menjadi kejutan bagi FIFA.
Qatar adalah negara yang kering dengan alkohol. Minuman beralkohol biasanya hanya tersedia di hotel-hotel tertentu di Doha. Satu-satunya tempat yang tersebut ada di hotel yang berada dalam stadion. Namun pastinya penonton harus merogoh kocek lebih mahal.
Sumber : Stuff, Beritasatu.com