Lensaislam.com : Pemerintah Yaman mendesak PBB dan komunitas internasional untuk menetapkan kelompok pemberontak Houthi sebagai organisasi teroris. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Yaman, Ahmed Awad bin Mubarak saat bertemu dengan Duta Besar AS untuk Yaman, Steven Fagin.
“Pemerintah Yaman berencana untuk menetapkan Houthi sebagai organisasi teroris. Kami menekankan pentingnya dukungan masyarakat internasional untuk keputusan tersebut,” ungkap Menlu Yaman Awad Mubarak kepada Dubes AS, seperti dilansir dari Arabnews, Kamis, (1/12/2022).
Kedua belah pihak membahas tantangan yang dihadapi dalam proses perdamaian, dan ancaman Houthi terhadap navigasi internasional serta perdamaian dan keamanan internasional.
Mubarak mengatakan bahwa Houthi bertujuan untuk “mencuci otak masyarakat” dan memaksakan “identitas rasis” ketimbang identitas nasional Yaman.
Duta Besar AS kemudian memperbarui kecaman negaranya terhadap serangan teroris Houthi terhadap fasilitas minyak, menekankan dukungan Amerika Serikat untuk keamanan, stabilitas, dan persatuan Yaman.
Sementara itu, duta besar Arab Saudi untuk Yaman, Mohammed bin Saeed al-Jaber, mengatakan bahwa serangan Houthi ke kilang minyak Saudi dengan menggunakan senjata dari Iran merupakan “operasi teroris.” Dia menambahkan bahwa serangan Houthi terhadap fasilitas sipil merugikan kepentingan rakyat Yaman.
“Komunitas internasional bekerja untuk mendukung gencatan senjata, dan kami mendorong upaya tersebut,” kata duta besar Saudi, Mohammed bin Saeed al-Jaber.
Mohammed bin Saeed al-Jaber juga menambahkan bahwa Dana Moneter Arab akan membantu Bank Sentral Yaman untuk menstabilkan ekonomi.
Sumber : Arabnews | Redaktur : Hermanto Deli