Lensaislam.com : Berapa lama orang yang terjebak di bawah reruntuhan gempa bisa bertahan untuk hidup? Para ahli mengatakan hal itu tergantung pada kondisi cedera yang dialami, bagaimana posisi mereka terjebak dan kondisi cuaca. Normalnya hanya lima hari hingga satu minggu.
“Biasanya, sangat jarang ditemukan orang yang selamat setelah hari kelima hingga ketujuh, dan sebagian besar tim pencarian dan penyelamatan akan mempertimbangkan untuk berhenti pada saat itu,” kata Dr. Jarone Lee, ahli pengobatan darurat dan bencana di Rumah Sakit Umum Massachusetts AS, seperti dilansir dari Al Arabiya, Jumat, (10/2/2023).
“Tetapi, ada juga banyak kisah tentang orang yang mampu bertahan hidup melewati batas tujuh hari. Sayangnya, ini biasanya kasus yang jarang dan tergolong luar biasa,” tambahnya.
“Orang-orang dengan cedera traumatis, termasuk cedera akibat benturan dan patahnya anggota tubuh, menghadapi ruang kelangsungan hidup yang paling kritis,” kata Dr. George Chiampas, seorang spesialis pengobatan darurat di sekolah kedokteran Feinberg Universitas Northwestern.
“Jika Anda tidak menarik mereka segera keluar dalam satu jam, di saat-saat itu, peluang bertahan hidup sangat rendah. Mereka yang memiliki penyakit lain, yang kesehatannya bergantung pada obat-obatan, juga menghadapi peluang yang suram,” ungkap Chiampas.
Kondisi mental juga dapat mempengaruhi kelangsungan hidup. Orang-orang yang terjebak di samping mayat, yang tidak memiliki kontak dengan korban atau penyelamat lainnya, mungkin putus asa. “Jika Anda memiliki seseorang yang masih hidup, Anda bersandar satu sama lain untuk terus berjuang,” tambah Chiampas.
“Anda melihat banyak skenario berbeda di mana kami memiliki beberapa penyelamatan yang sangat ajaib dan orang-orang selamat dalam kondisi yang mengerikan,” kata Dr. Christopher Colwell, spesialis pengobatan darurat di University of California, San Francisco.
“Mereka cenderung orang yang lebih muda dan cukup beruntung menemukan kantong di reruntuhan atau cara untuk mengakses elemen yang dibutuhkan seperti udara dan air,” tambahnya.
Setelah gempa bumi dan tsunami Jepang tahun 2011 , seorang remaja dan neneknya yang berusia 80 tahun ditemukan dalam keadaan hidup setelah sembilan hari terperangkap di rumah mereka yang rata dengan tanah. Tahun sebelumnya, seorang gadis Haiti berusia 16 tahun diselamatkan dari reruntuhan gempa di Port-Au-Prince setelah 15 hari.
Sebagian besar penyelamatan terjadi dalam 24 jam pertama setelah bencana. Setelah itu, peluang bertahan hidup turun seiring berlalunya hari. Banyak korban terluka parah atau terhimpit oleh batu yang jatuh atau puing-puing lainnya. Akses ke air dan udara untuk bernafas merupakan faktor penting, bersama dengan kondisi cuaca.
Sumber : Al Arabiya, Weblink : https://english.alarabiya.net/features/2023/02/09/How-long-can-people-survive-in-the-rubble-of-an-earthquake- | Redaktur : Hermanto Deli