Lensaislam.com : Muslim di seluruh Eropa didorong untuk memeriksa label dan menghindari membeli kurma yang berasal dari Israel pada Ramadhan 1444 H tahun ini. Menurut penggagas boikot, Friends of Al-Aqsa (FOA) mengatakan seruan ini untuk memastikan mereka tidak berbuka puasa dengan “rasa apartheid”.
“Dengan memilih untuk tidak membeli kurma Israel pada Ramadhan ini, komunitas Muslim dapat mengirim pesan yang jelas dan kuat untuk mengecam pendudukan ilegal Israel dan apartheid di Palestina,” kata Shamiul Joarder dari Friends of Al-Aqsa (FOA) yang berbasis di Inggris yang telah meluncurkan kampanyenya, seperti dilansir dari Arabnews, Ahad, (26/2/2023).
FOA menambahkan bahwa 50 persen kurma Israel diekspor ke Eropa, di mana Inggris, Belanda, Prancis, Spanyol, dan Italia mengimpor dalam jumlah besar. Pada tahun 2020 Inggris mengimpor lebih dari 3.000 ton kurma dari Israel, senilai sekitar £7,5 juta ($8,9 juta).
“Israel adalah produsen kurma Medjoul terbesar di dunia, dengan 50 persen kurma Israel diekspor ke Eropa. Kurma ini kemudian dijual di supermarket besar serta toko-toko lokal di seluruh benua,” tambah FOA dalam pernyataannya.
Juga dicatat bahwa sepanjang tahun ini, Israel telah membunuh setidaknya 62 warga Palestina termasuk 13 anak-anak—setara dengan satu anak setiap lima hari.
“Pemerintah Israel meningkatkan penghancuran rumah pada tingkat yang mengkhawatirkan dan telah berjanji untuk memperluas pemukiman ilegal pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya,” tambahnya.
FOA menekankan bahwa organisasi hak asasi manusia internasional terkemuka, termasuk Amnesty International dan Human Rights Watch, “telah mengatakan bahwa Israel melakukan kejahatan apartheid, tetapi negara-negara Eropa gagal menjatuhkan sanksi terhadap Israel dan menegakkan hukum internasional.”
“Saatnya memperbaharui komitmen kami terhadap BDS (Boikot, Divestasi, Sanksi) Ramadhan ini. Kita harus ingat bahwa sebagai komunitas kita kuat – kita dapat membuat suara kita didengar melalui tindakan sederhana mengembalikan kurma Israel ke pabriknya. Yang perlu kita lakukan hanyalah #CheckTheLabel dan tidak membeli kurma dari apartheid Israel,” pungkas Shamiul Joarder.
Sumber : Arabnews | Weblink : https://www.arabnews.com/node/2258126/world
Redaktur : Hermanto Deli | Indonesian Islamic News Agency (IINA)