Lensaislam.com : Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Buya Anwar Abbas tegas menolak konser band dunia 'Coldplay' di Indonesia. Buya Anwar Abbas meminta pemerintah untuk melarang konser Coldplay karena mengkampanyekan dan mendukung LGBT.
"Semestinya pemerintah Indonesia melarang mereka untuk melakukan fans meeting atau temu publik dengan WNI karena hal demikian berarti pemerintah mentolerir praktek LGBT," ungkap Buya Anwar Abbas dalam keterangannya, Sabtu, 13 Mei 2023.
Buya Anwar Abbad mengingatkan bahwa dalam UUD 1945 Pasal 29 Ayat 1 dikatakan negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa, di samping itu tidak ada satu pun agama resmi di Indonesia yang mentolerir praktek LGBT.
"Jadi pemerintah tidak boleh mentolerir adanya praktik-praktik dan kegiatan yang bertentangan dengan ajaran agama. Dari 6 agama yang diakui Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu tidak ada satu pun yang mentolerir praktek LGBT tersebut.
"Karena hal demikian merupakan gerakan anti manusia kalau sikap dan pandangan mereka itu kita ikuti dari 8 milyar penduduk dunia separuh laki-laki dan separuh perempuan. Bila semua laki-laki kawin dengan laki-laki dan semua perempuan kawin dengan perempuan maka sudah bisa diperkirakan 150 tahun yang akan datang tidak akan ada seorangpun anak manusia yang menghuni bumi ini karena sudah punah akibat dari perilaku menyimpang tersebut,"
"Oleh karena itu perbuatan LGBT tidak punya tempat di negeri ini," ungkap Buya Anwar Abbas.
Sekadar informasi, Grup band Coldplay bakal menggelar tur asia pada bulan November mendatang, di mana Indonesia bakal menjadi salah satu jadwal turnya. Selain di Indonesia, Coldplay juga akan konser di negeri jiran Malaysia. ***
Indonesian Islamic News Agency (IINA)