Lensaislam.com : Presiden Jokowi merespons soal kualitas udara DKI Jakarta yang dilaporkan menempati posisi kedua sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Berdasarkan data dari laman IQAir, Indeks kualitas udara di Jakarta sudah tergolong kategori tidak sehat dan akan berlangsung selama beberapa hari ke depan.
Menurut Jokowi, masalah polusi udara di DKI Jakarta memang merupakan masalah tahunan. Untuk itu, Jokowi mengatakan salah satu solusinya adalah memindahkan 'beban' DKI Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Salah satu solusinya adalah mengurangi beban Jakarta, sehingga sebagian nanti digeser ke IKN," kata Jokowi dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Sabtu, 12 Agustus 2023.
Namun demikian, Jokowi juga menegaskan pergeseran Ibu Kota itu juga harus dibarengi dengan persiapan yang matang melalui akses transportasi dan fasilitas publik. Di antaranya penyelesaian rute MRT dan LRT.
"Kereta cepat itu moda moda transportasi yang mengurangi, akan mengurangi polusi. Termasuk nantinya pemakaian mobil listrik, kenapa kita berikan dorongan karena itu," ujarnya.
Dilansir dari laman IQAir, pada Kamis, 10 Agustus 2023, Indeks kualitas udara di Ibu Kota tercatat di angka 159 yang tergolong kategori tidak sehat dan akan berlangsung selama beberapa hari ke depan, tepatnya hingga Selasa (15/8/2023).
Konsentrasi polutan tertinggi dalam udara DKI Jakarta ialah PM 2.5 atau partikel udara berukuran lebih kecil dari 2,5 mikrometer, dengan jumlah 71,4 mikrogram/meter kubik. Konsentrasi tersebut 14,3 kali di atas nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO). ***
Lihat Selengkapnya di : https://www.iqair.com/id/indonesia/jakarta
Kontributor : Abu Isa Karim D | Lensaislam.com | Indonesian Islamic News Forum (IINF)