Lensaislam.com : Deputi Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Cipta Panca Laksana ikut angkat bicara menanggapi penjelasan bakal calon presiden Anies Baswedan di acara Mata Najwa. Menurut Panca, penjelasan Anies di Mata Najwa banyak ngelesnya dan ada unsur kebohongan.
Salah satu yang menjadi sorotan pihak Demokrat adalah penjelasan Anies ketika pertemuan Tim 8 yang terjadi kebuntuan dalam menentukan cawapres hingga memicu diskusi sampai gebrak meja.
"Karena Anies tidak menjelaskan siapa yang gebrak meja, maka publik bisa menangkap bahwa bisa saja yang dia maksud perwakilan Demokrat yang gebrak meja memaksakan AHY sebagai wapres. Perlu diluruskan yang gebrak meja adalah SP karena 'diserang' oleh Tim 8 untuk segera lakukan deklarasi," ucap Panca melalui akun Twitter @panca66, Selasa, (6/9/2023).
"Penjelasan Anies di Mata Najwa banyak ngelesnya dan ada unsur kebohongan. Tidak benar Anies bilang selama pertemuan tanggal 24 dia dan Tim 8 di Cikeas tidak menyebut sama sekali nama cawapres. Tidak benar Anies berusaha menghubungi AHY sampai tanggal 31 Agustus," ungkap Panca.
Menurut Panca, Anies lebih menuruti semua keputusan Surya Paloh dalam penentuan cawapres. Karena Anies pasrah dengan keputusan Surya Paloh, akhirnya Demokrat dan PKS yang menjadi bagian Koalisi Perubahan tidak dilibatkan sama sekali.
"Bahwa Anies pasrah bongkok dengan SP untuk mengabaikan dua partai mitra lainnya, yaitu Demokrat dan PKS untuk diajak bicara sebelumnya. Ini pelanggaran fatal terhadap kesepakatan Koalisi Perubahan," pungkas Panca. ***
Selengkapnya di : https://twitter.com/panca66/status/1698935234090471674
Editor : AM. Isa Karim D | Lensaislam.com | Indonesian Islamic News Agency (IINA)