Lensa Islam - Buya Dr. Amirsyah Tambunan selaku Sekjen MUI mengajak semua pemangku kepentingan untuk memperkuat ekosisten ekonomi syariah di pesantren seluruh Indonesia, karena itu Pesantren harus menjadi garda terdepan dalam memperkuat industri keuangan syariah.
"Berdasarkan data Kementerian Agama (Kemenag) 2022/2023 mencatat, ada 39.043 pesantren, sedangkan santri sebanyak lebih 4,08 juta santri. Ini bonus demografi yang harus kita perkut untuk menggapai cita-cita Indonesia Emas 2045," ujar Buya Amirsyah.
Dalam sambutan ketua Yayasan GCNI Zulkarnain Hazairin, SH mantan Rektor Unihaz, yang juga merupakan anak dari Prof.Dr. Hazairin,SH mengharapkan agar lembaga pendidikan ini dapat mencetak generasi muda sebagai harapan orang tua untuk melanjutkan cita-cita bangsa.
Pendiri Yayasan GCNI – Sekolah IEBS, Ummi Hj. Enny Tin Suryanti, SE mengatakan lembaga IEBS (Islamic Entrepreneur Boarding School) secara terpadu dengan Pondok Pesantren GCNI (Global Cahaya Nubuwwah Insani (GCNI) Purwakarta bertekad melahirkan generasi yang memiliki kompetensi dan berintegritas sehingga mampu bersaing secara nasional dan internasional.
Rangkaian Milad GCNI dan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dirangkai acara Taks Show dan Milad GCNI ke 3 di Kompleks GCNI Kecamatan Darangdan Purwakarta (17/9/23) hadir mitra Bank Muamalat Aisya Anik Farida Musa sebagai Head of Hajj & Umrah Acquisition, Tinton Maulana Yusuf sebagai Hajj & Umrah Sales Acquisition Specialist.
Kesemuanya sepakat untuk mengajak agar pesantren mampu mendukung program haji dan umroh sebagai bagian dari ekosistem keuangan syariah.
Juga hadir Dede Saepudin dari KB Bukopin Syariah KC Bandung mengajak pembiayaan Cash Wakaf Link Suku (CWLD) dan Cash wakaf link Deposito (CWLD) untuk memperkuat pembiayaan program wakaf dilingkungan pesantren. Juga hadir UUS Bank Permata, sharia Specialist Assurance & Oversight Reporting Aditya Setiaji Wibawa. AML & CFT menegaskan mendukung gagasan sekjen MUI buya Amirsyah agar market share ekosistem keuangan syariah 2045 sebesar 50 persen.
