Lensaislam.com : Raja Yordania Abdullah II menegaskan kawasan Timur Tengah tidak akan pernah stabil selama Palestina masih berada di dalam pendudukan Zionis Israel. Raja Abdullah II menyerukan pengakuan negara Palestina merdeka dan berdaulat dengan Yerusalem Timur sebagai Ibu Kotanya.
"Kekerasan terbaru yang terjadi antara kelompok Hamas melawan Israel menunjukkan bahwa wilayah tersebut tidak akan menikmati stabilitas, keamanan atau perdamaian tanpa negara Palestina yang berdaulat di tanah yang direbut Israel dalam perang Arab-Israel tahun 1967," ungkap Raja Abdullah II seperti dilansir dari Al Arabiya, Ahad, 15 Oktober 2023.
"Solusi dua negara adalah satu-satunya pilihan. Wilayah kita tidak akan pernah aman atau stabil tanpa tercapainya perdamaian yang adil dan komprehensif berdasarkan solusi dua negara,” kata Raja Abdullah saat memberikan pidato di sidang Parlemen, Rabu, (11/10/2023).
Solusi dua negara telah lama menjadi landasan upaya perdamaian di forum-forum internasional, namun proses tersebut selalu gagal. Di saat yang bersamaan, pertumpahan darah dan konflik terus terjadi antara Israel-Palestina.
Raja Abdullah II sejak awal konflik terbaru ini pecah telah terlibat aktif dalam upaya diplomatik dengan para pemimpin Barat dan regional yang mendesak tindakan cepat untuk meredakan situasi.
Yordania berbagi perbatasan dengan Tepi Barat. Saat ini pun, sebagian besar penduduk Palestina juga tinggal di Yordania. Diharapkan warga Palestina kembali mendapatkan hak mereka dengan negara yang merdeka dan berdaulat. Maka, posisi Yordania menjadi sensitif.
“Negara Palestina yang merdeka dan berdaulat harus sejalan dengan garis 4 Juni 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, sehingga siklus pembunuhan, yang korban utamanya adalah warga sipil yang tidak bersalah, berakhir,” ujar Raja Abdullah II. ***
Sumber : Al Arabiya | Weblink : https://english.alarabiya.net/News/middle-east/2023/10/11/Jordan-s-king-There-will-not-be-peace-in-region-without-sovereign-Palestinian-state-
Editor : Hermanto Deli | Indonesian Islamic News Agency (IINA)