Jakarta, Lensa Islam - Dalam menanggapi tragedi kemanusiaan yang terus berlanjut di Palestina, Salam UI, bersama ratusan mahasiswa dari Lembaga Dakwah Kampus (LDK) se-Jadebek, bersepakat mendukung kemerdekaan Palestina dari segala bentuk penjajahan, sebagaimana tecermin dalam landasan konstitusional Indonesia.
Selain konstitusi, Indonesia memiliki hutang sejarah ketika Palestina merupakan salah satu negara pertama yang mengakui Indonesia sebagai negara merdeka secara de facto, tanggal 6 September 1944.
Pengakuan ini disebarluaskan ke seluruh dunia oleh seorang mufti besar Palestina, Syekh Muhammad Amin Al-Husaini bersama Konglomerat Media asal Palestina Muhammad Ali Taher yang lantang menyuarakan atau mengakui kemerdekaan Indonesia.
Terhitung sejak 7 Oktober 2023, Israel tak henti-hentinya melakukan pengeboman di wilayah Gaza, dengan total korban telah mencapai 3.478 jiwa, berdasarkan data Menteri Kesehatan Palestina pada Minggu (19/10).
Ini adalah genosida, pembunuhan massal sebuah etnis tanpa memandang bulu, menyasar nyawa warga sipil tak bersalah, wanita, anak-anak, jurnalis, dan tenaga kesehatan. Tragedi berdarah ini menambah catatan panjang pelanggaran Israel terhadap Konvensi Internasional Jenewa.
Sebagai respons atas aksi kolonisasi dan genosida yang tidak humaniter ini, kami menyelenggarakan aksi damai yang bertajuk “Seruan Aksi Nasional: Palestina Merdeka,” yang akan dilaksanakan pada Jumat, 20 Oktober 2023 pukul 12.30 – selesai.
Salam UI, bersama LDK se-Jadebek, mengutuk segala bentuk serangan dan blokade sumber daya yang dilakukan oleh Zionis Israel terhadap bangsa Palestina serta mendukung penuh segala bentuk usaha Palestina untuk merdeka.
Audiensi dengan Kementerian Luar Negeri RI juga sedang direncanakan, untuk memastikan diplomasi Indonesia yang aktif mendukung pembebasan Palestina dari segala bentuk penjajahan serta penistaan nilai kemanusiaan dan keadilan.
Aksi dimulai dengan long march dari titik kumpul Masjid Istiqlal hingga Kementerian Luar Negeri RI diikuti dengan orasi dari beberapa tokoh, yaitu Ustadz Akmal Sjafril (Pendiri Sekolah Pemikiran Islam) dan Ummi Vira (Aktivis Kemanusiaan). Perwakilan dari berbagai LDK juga hadir, yaitu Muhammad Wildan (Ketua FSLDK se-Jadebek), Rezky Alfian Fatra (Ketua Salam UI), Muhammad Hammam Jafar (Ketua LDK Salim UNJ), dan Razaq Hamam Alamsyah (Ketua LDK Syahid UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).
Inilah giliran kita, dengan berbekal semangat kemanusiaan dan solidaritas, “Seruan Aksi Nasional: Palestina Merdeka” turut mengundang seluruh lapisan masyarakat untuk menggemakan suara saudara kita yang terbungkam.