Lensaislam.com : Calon wakil presiden dari Koalisi Perubahan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menanggapi santai hasil survei di kalangan pemilih Nahdlatul Ulama (NU) yang menempatkan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di urutan terakhir, dibanding dua pasangan capres-cawapres lainnya.
Dalam survei terbaru yang dilakukan Poltracking Indonesia, pasangan Anies-Cak Imin hanya memiliki elektabilitas 23,7 persen di kalangan pemilih NU. Sementara Prabowo-Gibran teratas dengan elektabilitas 42,4 persen, diikuti Ganjar-Mahfud 30,4 persen.
"Ya itu terserah, terserah yang nyurvei aja lah," kata Cak Imin sembari tertawa saat ditanyai awak media tentang hasil survei tersebut di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu (11/11/2023).
Meski begitu, Cak Imin tetap menjadikan hasil survei sebagai sebuah masukan untuk memperbaiki strategi pemenangan di Pilpres 2024. Cak Imin mengaku tidak menyepelekan hasil survei tersebut.
"Terserah yang nyurvei aja yang pasti dijadikan bahan masukan," ujarnya.
Hasil survei Poltracking Indonesia merekam pilihan warga Nahdlatul Ulama (NU) di Pilpres 2024. Hasilnya, warga NU paling banyak memilih pasangan bakal calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Dengan basis suara warga NU 51,3 persen, 42,4 persen merupakan pemilih Prabowo-Gibran. "NU dengan populasi 51,3 persen pertama ke Prabowo-Gibran," ujar Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda saat pemaparan survei secara daring, Jumat (10/11/2023).
Pasangan Ganjar-Mahfud di urutan kedua yang paling banyak dipilih warga NU. Dengan angka 30,4 persen. Sementara, Anies-Muhaimin di urutan ketiga dengan angka 23,7 persen.
Hanta Yuda menjelaskan bahwa angka ini memperlihatkan tidak ada yang dominan di antara pemilih dari basis Nahdlatul Ulama. "Ini data tersebar tidak ada yang dominan tidak ada yang lemah," ungkapnya. ***
Editor : AM. Isa Karim D | Indonesian Islamic News Agency (IINA)