Lensaislam.com : Pengamat politik dari Universitas Murdoch di Australia, Ian Wilson, mengungkapkan arah diplomasi Indonesia jika Prabowo Subianto menjadi presiden. Menurut Ian, tidak akan ada perubahan besar terkait kebijakan luar negeri Indonesia di bawah pemerintahan Prabowo.
"Anda mungkin membayangkan bahwa secara umum, dia akan melanjutkan pendekatan non-blok Indonesia terhadap kawasan ini," kata Ian Wilson merujuk pada pernyataan-pernyataan Prabowo selama kampanye, seperti dilansir dari Al Jazeera, Rabu, 14 Februari 2024.
Menurut Ian, Prabowo mengartikulasikan arah kebijakan luar negerinya dengan menyebut ingin berteman dengan siapa saja. "Dia tidak ingin memihak dalam ketegangan apa pun di kawasan antara Amerika Serikat dan China," ujar Wilson.
"Dalam arti yang lebih luas, Anda akan melihat kelanjutan dari norma kebijakan luar negeri Indonesia." tambahnya.
Selama kampanye, Prabowo menggemakan keberlanjutan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) jika nanti dia terpilih menjadi presiden. Prabowo juga menggaet putra pertama Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka sebagai wakil presidennya.
Prabowo bahkan memberi nama koalisi dia sama dengan nama kabinet Jokowi yakni Koalisi Indonesia Maju. ***
Sumber : Al Jazeera | Weblink : https://www.aljazeera.com/news/liveblog/2024/2/14/indonesia-election-results-live-quick-counts-start-for-jokowi-successor?update=2707911
Redaktur : Hermanto Deli | Indonesian Islamic News Agency (IINA)