Lensaislam.com : Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud menyampaikan pesan belasungkawa dan empati mendalam kepada Pj Kepala Otoritas Eksekutif, Muhammad Mukhber atas meninggalnya Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menlu beserta rombongan delegasi Iran dalam insiden jatuhnya pesawat helikopter yang ditumpangi saat melintasi daerah pegunungan dalam kabut tebal di Provinsi Azerbaijan Timur, utara Iran, pada Ahad, (19/5/2024).
“Kami mendengar berita kematian Yang Mulia Dr. Ibrahim Raisi, Presiden Republik Islam Iran, dan para sahabatnya, semoga Allah mengasihani mereka, kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya dan setulus-tulusnya, marilah kita memohon kepada Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa agar melimpahkan rahmat dan ampunan-Nya kepada mereka, dan menempatkan mereka di surga-Nya yang luas,” ucap Raja Salman dalam pernyataannya yang dirilis Saudi Press Agency, seperti dilansir dari Sabq.org, Selasa, (21/5/2024).
Yang Mulia Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud, Putra Mahkota dan Perdana Menteri Kerajaan, juga mengirimkan pesan belasungkawa dan simpati kepada penjabat kepala otoritas eksekutif sementara, Mohammed Mukhber yang sebelumnya merupakan wakil presiden Iran.
“Kami menerima berita meninggalnya Yang Mulia Dr. Ibrahim Raisi, Presiden Republik Islam Iran, dan para sahabatnya, semoga Allah mengampuni mereka. Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada Anda dengan simpati yang tulus, memohon kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa agar melimpahkan rahmat dan ampunan-Nya kepada mereka, dan menjadikan mereka tinggal di surga-Nya yang luas," ungkap MBS.
Seperti diketahui, Iran yang mayoritas penduduknya Syiah dan Arab Saudi yang mayoritas penduduknya Sunni, telah lama berseberangan dalam konflik regional, termasuk di Lebanon, Suriah, Irak, dan Yaman. Pada tahun 2016, hubungan bilateral kedua negara sempat terputus setelah serangan terhadap misi diplomatik Saudi di Iran selama aksi protes atas eksekusi mati ulama Syiah, Nimr al-Nimr di Riyadh.
Namun, pada bulan Maret 2023, kedua negara Timur Tengah itu mengumumkan pemulihan hubungan secara mengejutkan yang ditengahi oleh China. Mereka relatif sering melakukan kontak dalam beberapa bulan terakhir ketika mereka berupaya untuk membendung perang di Gaza, yang dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan.
Upaya diplomatik tersebut termasuk panggilan telepon pertama antara Pangeran Mohammed bin Salman dan Ebrahim Raisi, hanya lima hari setelah perang di Gaza pecah. Juga kunjungan Raisi ke Riyadh, Saudi pada bulan November lalu untuk menghadiri pertemuan Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
Sumber : Sabq.org | Weblink : https://sabq.org/saudia/z3njgzw1w8
Redaktur : Hermanto Deli | Indonesian Islamic News Agency (IINA)