Lensaislam.com : Pondok Pesantren (Ponpes) Dar el-Iman di Padang resmi mendapatkan akreditasi atau mu’adalah dari Universitas Islam Madinah (UIM), Arab Saudi. Dalam pengumuman yang dirilis oleh pihak UIM pada Kamis, 7 November 2024, Ponpes Dar el-Iman menjadi salah satu dari 18 lembaga pendidikan yang memperoleh akreditasi dari universitas tersebut.
Ketua Yayasan Dar el-Iman, Ustadz Muhammad Elvi Syam, mengungkapkan rasa syukur yang mendalam atas tercapainya akreditasi ini. pencapaian ini dan menekankan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil dari dedikasi tinggi para pengajar dan kerja sama seluruh pihak di lingkungan pesantren.
"Alhamdulillah, ini adalah anugerah besar. Terima kasih kepada seluruh ustadz yang telah berjuang demi akreditasi ini," ungkap Ustadz Elvisyam dalam keterangannya di Padang, Kamis, (7/11/2024).
Ustadz Elvi Syam berharap agar pencapaian ini dapat terus dipertahankan dan menjadi motivasi untuk kemajuan pendidikan di Ponpes Dar el-Iman. "Semoga para ustadz dan ustadzah selalu diberi kesehatan dan kesuksesan untuk membawa pesantren ini lebih maju. Amiin," tutupnya.
Proses mu'adalah di Universitas Islam Madinah (UIM) adalah proses akreditasi yang dilakukan oleh UIM untuk mengakui kesetaraan kurikulum lembaga pendidikan di luar Arab Saudi, seperti pesantren, dengan kurikulum UIM. Dengan mendapatkan mu'adalah, lembaga pendidikan tersebut diakui memiliki standar pendidikan yang sesuai dengan UIM. Artinya, lulusan dari lembaga yang diakreditasi dapat melanjutkan studi di UIM tanpa harus melalui tes penyetaraan atau program tambahan.
Proses mu'adalah ini biasanya melibatkan evaluasi mendalam oleh pihak UIM terhadap kualitas pendidikan, kurikulum, dan metode pengajaran di lembaga yang mengajukan akreditasi. Dalam proses ini, UIM sering mengirimkan tim yang terdiri dari ulama dan pakar pendidikan untuk memastikan bahwa lembaga tersebut memenuhi standar akademik dan nilai-nilai yang dipegang oleh UIM.
Bagi lembaga pendidikan seperti pesantren, memperoleh mu'adalah dari UIM adalah sebuah pencapaian prestisius karena menunjukkan bahwa kualitas pendidikan mereka telah diakui oleh universitas ternama di dunia Islam. (DLH/CGT)