Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ads

Biografi Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah: Ulama Besar, Pemikir Revolusioner, dan Sang Mujahid

 

Biografi Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, nama lengkapnya adalah Ahmad bin Abdul Halim bin Abdul Salam bin Abdullah bin Muhammad bin Taimiyah al-Harrani, merupakan salah satu ulama besar Islam yang lahir pada 10 Rabiul Awwal 661 H (22 Januari 1263 M) di Harran, sebuah kota di wilayah Mesopotamia yang sekarang masuk dalam kawasan Turki. Beliau dikenal sebagai seorang pembaharu (mujaddid), ahli fikih, ahli hadits, dan teolog Islam yang memberikan pengaruh besar dalam sejarah pemikiran Islam. 

Latar Belakang Keluarga dan Pendidikan

Ibnu Taimiyah lahir dari keluarga yang dikenal dengan keilmuan dan kesalehannya. Ayahnya, Syaikh Abdul Halim, merupakan seorang ulama yang disegani. Keluarga ini hijrah ke Damaskus pada tahun 667 H akibat serangan Mongol di Harran. Di Damaskus, Ibnu Taimiyah tumbuh dalam lingkungan yang mendukung pengembangan keilmuannya.

Sejak kecil, Ibnu Taimiyah menunjukkan kecerdasan luar biasa. Ia menghafal Al-Qur'an pada usia dini dan mendalami berbagai disiplin ilmu Islam, seperti tafsir, hadits, fikih, ushul fikih, bahasa Arab, dan logika. Guru-gurunya termasuk ulama-ulama terkemuka pada masanya, seperti Syaikh Shihabuddin al-Maqdisi dan Syaikh Fakhruddin bin Asakir. Selain itu, Ibnu Taimiyah juga memiliki kemampuan otodidak yang luar biasa, sehingga ia mampu memahami berbagai kitab penting secara mandiri.

Kontribusi dan Karya

Ibnu Taimiyah dikenal sebagai ulama yang produktif menulis. Ia meninggalkan lebih dari 300 karya tulis, baik berupa buku maupun risalah. Salah satu karyanya yang paling terkenal adalah Majmu' al-Fatawa, sebuah kumpulan fatwa yang mencakup berbagai aspek kehidupan umat Islam. Selain itu, beliau juga menulis kitab-kitab monumental seperti:

  1. Minhaj as-Sunnah an-Nabawiyyah - Sebuah kitab yang membantah pandangan-pandangan Syiah dan menjelaskan jalan Ahlus Sunnah.
  2. Dar' Ta'arudh al-'Aql wa an-Naql - Karya monumental yang membahas harmonisasi antara akal dan wahyu.
  3. Al-Aqidah Al-Wasithiyah - Kitab ringkas namun padat yang menjelaskan akidah Islam berdasarkan pemahaman salafus shalih.
  4. As-Siyasah Asy-Syar'iyyah - Kitab tentang prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan dalam Islam.
  5. Kitab al-Iman - Pembahasan mendalam tentang konsep iman dalam Islam.
  6. Ar-Radd 'ala al-Mantiqiyyin - Karya yang mengkritik logika Yunani dan menegaskan metode Islam dalam berpikir.
  7. Iqtidhâ’ as-Shirâth al-Mustaqîm - Kitab yang membahas pentingnya mengikuti jalan yang lurus dalam agama.

Pemikiran Ibnu Taimiyah sering kali bersifat kritis terhadap pandangan-pandangan yang beliau anggap menyimpang dari Al-Qur'an dan Sunnah. Ia menentang praktik-praktik bid'ah dan menyerukan umat Islam untuk kembali kepada kemurnian ajaran Islam sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah dan generasi salafus shalih. Pendekatan beliau terhadap syariat Islam sangatlah rasional, tetapi tetap berpegang teguh pada teks-teks agama.

Perjuangan Melawan Mongol dan Tantangan Politik

Ibnu Taimiyah juga dikenal sebagai seorang pejuang yang gigih melawan penjajahan Mongol. Beliau memberikan motivasi kepada umat Islam untuk berjihad demi mempertahankan tanah air dan agama. Dalam konteks ini, beliau pernah ditahan oleh penguasa karena sikapnya yang tegas dalam menentang kebijakan yang dianggap tidak sesuai dengan syariat Islam.

Selain itu, Ibnu Taimiyah juga mengalami berbagai ujian dalam bentuk penjara akibat fatwa-fatwanya yang kontroversial di mata sebagian ulama dan penguasa. Namun, ujian-ujian ini tidak menyurutkan semangat beliau dalam menyampaikan kebenaran.

Pujian Ulama terhadap Ibnu Taimiyah

Banyak ulama terkemuka yang memberikan pujian terhadap keilmuan dan kepribadian Ibnu Taimiyah. Imam Adz-Dzahabi, salah satu muridnya, mengatakan, "Beliau adalah samudra ilmu, seorang yang memiliki hafalan yang luar biasa, dan seorang imam dalam tafsir, hadits, fikih, serta berbagai disiplin ilmu lainnya." Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah, murid setianya, menyebutkan bahwa gurunya adalah "ulama yang paling memahami Al-Qur'an dan Sunnah di zamannya." Bahkan, Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani menyebutkan bahwa Ibnu Taimiyah adalah "seorang yang tidak ada tandingannya dalam wawasan yang luas dan keberanian dalam membela kebenaran."

Imam As-Subki, meskipun sempat berbeda pendapat dengan Ibnu Taimiyah dalam beberapa isu, tidak menafikan kedalaman ilmu dan keikhlasan perjuangannya. Ia menyatakan, “Tidak ada yang meragukan bahwa Ibnu Taimiyah adalah seorang ulama besar yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah.”

Wafat dan Warisan

Ibnu Taimiyah wafat pada malam Senin, 20 Dzulqa'dah 728 H (26 September 1328 M) di penjara Qal'ah, Damaskus. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi murid-murid dan umat Islam secara umum. Ribuan orang menghadiri jenazahnya sebagai bentuk penghormatan terakhir.

Warisan intelektual Ibnu Taimiyah terus hidup hingga hari ini. Pemikiran dan karya-karyanya menjadi rujukan utama bagi ulama dan cendekiawan Muslim di berbagai belahan dunia. Beliau dikenang sebagai seorang ulama yang gigih memperjuangkan kebenaran, meski harus menghadapi berbagai tantangan dan pengorbanan.

Demikianlah biografi singkat Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, seorang figur ulama yang dedikasi dan perjuangannya dalam mengembalikan umat kepada ajaran Islam yang murni tetap relevan hingga kini.

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Lensaislam.com tanpa Iklan?
Yuk Dukung Lensaislam.com dengan menjadi SPONSOR atau DONATUR. Rekening Donasi: Bank Syariah Indonesia No. Rek : 7 8888 1919 8 an. Asosiasi Radio TV Islam Indonesia (ARTVISI)
Konfirmasi Donasi: 0819-4779-1352

Mari bergabung bersama WA Grup dan Channel Telegram Lensaislam.com, Klik : WA Grup & Telegram Channel


Copyright © 2023 - Lensaislam.com | All Right Reserved