Lensaislam.com : Doha – Qatar berencana membantu pendanaan kenaikan besar-besaran gaji pegawai sektor publik yang dijanjikan oleh pemerintahan baru Suriah, menurut keterangan seorang pejabat AS dan diplomat senior. Dukungan ini menjadi vital bagi penguasa Islamis baru di Damaskus sebulan setelah mereka berhasil menggulingkan Bashar al-Assad.
Langkah ini dimungkinkan oleh pemberian pengecualian sanksi oleh Washington pada Senin lalu, yang memungkinkan transaksi dengan institusi pemerintahan di Suriah selama enam bulan.
Seorang pejabat Arab menyebutkan bahwa pembicaraan mengenai pendanaan gaji pemerintah Suriah oleh Qatar sedang berlangsung, meskipun belum ada kesepakatan yang final. Selain itu, negara lain seperti Arab Saudi juga diperkirakan akan ikut serta dalam upaya ini.
Pejabat Saudi mengatakan kepada Reuters pada Selasa bahwa kerajaan berkomitmen bekerja sama dengan mitra regional dan internasional untuk mendukung Suriah. Dukungan mereka saat ini difokuskan pada bantuan kemanusiaan, termasuk makanan, tempat tinggal, dan pasokan medis.
Qatar, yang sejak lama mendukung pemberontakan bersenjata terhadap Assad, telah melobi Washington agar memberikan pengecualian sanksi sehingga dana dapat disalurkan secara resmi, kata pejabat AS dan diplomat tersebut.
Sumber dari Kementerian Keuangan Suriah menyatakan bahwa mereka belum mendapatkan konfirmasi mengenai pendanaan asing untuk gaji, namun terdapat janji dukungan secara umum. Kementerian Luar Negeri Qatar belum memberikan komentar terkait hal ini.
Menteri Luar Negeri Suriah, Asaad al-Shibani, melakukan kunjungan resmi pertamanya ke luar negeri ke Riyadh pekan lalu dan sejak itu melanjutkan kunjungannya ke UEA, Qatar, dan Yordania.
Qatar, negara kecil namun kaya di Teluk yang memainkan peran besar dalam diplomasi internasional, bergerak cepat dalam sebulan terakhir untuk menjalin hubungan dengan pemerintahan baru Suriah. Negara tersebut mengirim pejabat senior ke Damaskus dan membuka kembali kedutaan besarnya. Pada Selasa, Qatar Airways juga melanjutkan penerbangan reguler antara Doha dan Damaskus.
Doha sebelumnya memutuskan hubungan resmi dengan pemerintah Assad pada 2011 dan menolak upaya beberapa negara Arab untuk memperbaiki hubungan dengan Damaskus dalam beberapa tahun terakhir. (DLH/CGT)
Sumber : Reuters | Weblink : https://www.reuters.com/world/middle-east/qatar-plans-help-boost-syrian-government-salaries-sources-say-2025-01-07/
Redaktur : Hermanto Deli | Indonesian Islamic News Agency (IINA)
