Jakarta, panjimas - Acara Silahturahim dan Halal Bihalal organisasi alumni putri Universitas Al Azhar Mesir yang dilaksanakan pada Jum'at, (18/4/25) di Hotel Bidakara Jakarta berjalan dengan sukses. Bukan hanya dari sisi penyelenggaraan acara tapi juga tujuan yang ingin dicapai dalam acara tersebut.
Turut dihadiri oleh menteri Agama Republik Indonesia Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar MA yang menyampaikan sambutannya secara daring dan juga Sekjen OIAA Dr. Muchlish M. Hanafi hadir secara langsung yang menghadirkan sekitar 350 alumni putri kampus Al Azhar Mesir
yang menyebar dan tinggal di seluruh dunia.
Azhariyat Indonesia adalah asosiasi alumni Al-Azhar yang diketuai Dr. Shofiyah Tidjani, Lc, MA dan Enok Muthia, Lc., MA selaku Sekretaris. Hadir pada silahturahim dan Halbil itu perwakilan anggota dari Jabodetabek, Jawa Tengah,Jatim,Sumatra,Sulawesi, Makassar bahkan alumni dari Malaysia dan Australia pun menyempatkan waktunya menghadiri acara yang menjadi wadah pemersatu dan media komunikasi bagi alumni putri Al-Azhar Mesir untuk saling berkomunikasi dan bersinergi.
Pada kesempatan acara Halbil ini juga turut di launching website Azhariyat Indonesia dan channel TV digital Azhariyat Indonesia yang disambut dengan antusiasme para undangan dan hadirin anggota Azhariyat Indonesia
Dalam sambutannya Ketua Panitia, Dr Shofiyah Tidjani menyampaikan pentingnya kolaborasi dan sinergitas antara seluruh alumni yang ada.
“Banyak alumni yang menitipkan pesan kepada kami dan memberikan amanat untuk biasa membawa organisasi ini menjadi wadah sarana pemersatu alaumni atas banyak keragaman dan aktivitas yang berbeda dari seluruh yang ada. Wadah organisasi ini harus menjadi sarana untuk terus manjadi manfaat dan berkhidmat. Kita akan senantiasa bersinergi dan berkolaborasi dengan semua pihak demi tujuan bersama di Azhariyat Indonesia," ujar Dr Shofiyah ketika diwawancarai wartawan dilokasi acara.
Sementara itu Menteri Agama, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar M.A menyampaikan: “Silaturrahim tidak hanya dengan sesama muslim tapi untuk sesama manusia, bukan hanya untuk sesama manusia yang masih hidup, tetapi juga dengan mereka yang meninggal, dengan Nabi Muhammad, para malaikat, benda-benda, hewan-hewan, dan tumbuhan di sekitar kita. Nabi bahkan tidak suka gonta-ganti perabotan karena telah membangun hubungan dengan benda-benda tersebut.
Acara kemudian dilanjutkan dengan Talkshow dengan lima alumni sebagai narasumber: A/Prof. Eva F. Nisa, Lc., M.A. dari Ph.D dari Australian National University, Prof. Dr. Ai Fatimah NF, Lc., Ph.D dari UHAMKA, Dr. Yuli Yasin, M.A dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Hayati Fashiha, M.A Ketua Yayasan Pesona Qur’an Samarinda, dan Yani Karyani dari Bumbu Karya Anak Indonesia.
Eva F. Nisa, Ph.D menjelaskan bahwa khidmah tidak hanya untuk sesama orang muslim, tetapi seharusnya beyond umat Islam. Berperan di ranah masing-masing dengan tetap mempertahankan nilai Al-Azhar yang wasathiyah untuk mematahkan Islamofobia di seluruh dunia.”
Prof. Ai menjelaskan bagaimana Islam dapat menarik warga Eropa untuk memeluk Islam dengan dakwah bil hal, tanpa kekerasan. Hal tersebut dikuatkan oleh pernyataan Dr. Yuli Yasin dan Usth. Hayati Fashiha bahwa alumni perlu mengoptimalkan kesempatan dan usaha dalam mendakwahkan Islam cinta, Islam damai. Penggunaan semua sarana dan media perlu dipertimbangkan demi efektivitas dakwah.
Sesi Talkshow diakhiri dengan sharing bisnis dan UMKM dari pengusaha muda alumni Al-Azhar, Yani Karyani, owner bumbu Karyani (Karya Anak Indonesia). Rentetan acara Halal bi Halal Azhariyat Indonesia dengan slogan "Berilmu, Beramal, dan Berkhidmah Tanpa Batas"
Acara Silahturahim dan Halbil itu kemudian ditutup dengan ramah tamah dan nostalgia hangat yang dikemas secara santai tapi berkesan dan menarik.